Alat pemantau Ancaman Asteroid di ciptakan
Peristiwa Asteroid 2.012 DA14 yang menghantam Rusia pekan lalu, menggugah hati para Ilmuwan untuk menciptakan sebuah alat sisitem peringatan terhadap terjadinya kejadian tak terduga dari batuan ruang angkasa yang jatuh ke Bumi. Tim astronom dari University of Hawaii adalah sekelompok Astronom yang akan menciptakan alat tersebut.
Diperkirakan alat itu akan selesai di bangun pada tahun 2015, Asteroid Terrestrial-Impact Last Alert System atau ATLAS di buat terdiri dari delapan teleskop kecil, masing-masing dilengkapi dengan kamera ber-Resolusi hingga 100 megapiksel . Alat itu rencananya akan di pasang secara permanen di satu atau dua lokasi Pegunungan Kepulauan Hawaii.
Sistem ini diharapkan dapat memberikan informasi peringatan satu minggu sebelumnya.
"Itu cukup waktu untuk mengevakuasi daerah yang akan terkena hantaman meteor, termasuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi bangunan dan infrastruktur lainnya, dan waspada terhadap bahaya tsunami yang dihasilkan oleh dampak laut," kata astronom Universitas Hawaii John Tonry dalam sebuah pernyataannya.
Di Chelyabinsk, Rusia, di mana gelombang kejut dari ledakan meteor pada 15 Februari menghancurkan area yang cukup luas, Kehancuran yang disebabkan oleh asteroid 55-kaki (17 m) yang meledak tinggi di atmosfer mencapai 1.200 orang dan ribuan bangunan mengalami kerusakan.
Teleskop ATLAS yang di ciptakan ini akan memantau langit dua kali dalam satu malam, untuk mencari benda-benda angkasa yaitu asteroid berbahaya. Proyek ini akan di bangun dan di kembangkan hingga selesai di kosmos Universitas Pan-STARRS Array teleskop Hawaii.
Dibawah ini menunjukkan : Dr John Tonry ( kapala proyek ATLAS )dengan gambar konseptual untuk teleskop ATLAS. Proyek ini akan menggunakan dua dari 20-inch teleskop.

Proyek ATLAS diperkirakan membutuhkan dana Awal $ 5 juta, dalam pendanaan selama lima tahun dari Program Observasi NASA di Bumi. Selain asteroid, ATLAS akan mendeteksi planet kecil lainnya, ledakan supernova dan benda-benda Kosmik lainnya yang mencurigakan.
Demikianlah mudah-mudahan para astronom ini mampu menciptakan alat tersebut sesuai dengan apa yang di harapkan.
Diperkirakan alat itu akan selesai di bangun pada tahun 2015, Asteroid Terrestrial-Impact Last Alert System atau ATLAS di buat terdiri dari delapan teleskop kecil, masing-masing dilengkapi dengan kamera ber-Resolusi hingga 100 megapiksel . Alat itu rencananya akan di pasang secara permanen di satu atau dua lokasi Pegunungan Kepulauan Hawaii.
Sistem ini diharapkan dapat memberikan informasi peringatan satu minggu sebelumnya.
"Itu cukup waktu untuk mengevakuasi daerah yang akan terkena hantaman meteor, termasuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi bangunan dan infrastruktur lainnya, dan waspada terhadap bahaya tsunami yang dihasilkan oleh dampak laut," kata astronom Universitas Hawaii John Tonry dalam sebuah pernyataannya.
Di Chelyabinsk, Rusia, di mana gelombang kejut dari ledakan meteor pada 15 Februari menghancurkan area yang cukup luas, Kehancuran yang disebabkan oleh asteroid 55-kaki (17 m) yang meledak tinggi di atmosfer mencapai 1.200 orang dan ribuan bangunan mengalami kerusakan.
Teleskop ATLAS yang di ciptakan ini akan memantau langit dua kali dalam satu malam, untuk mencari benda-benda angkasa yaitu asteroid berbahaya. Proyek ini akan di bangun dan di kembangkan hingga selesai di kosmos Universitas Pan-STARRS Array teleskop Hawaii.
Dibawah ini menunjukkan : Dr John Tonry ( kapala proyek ATLAS )dengan gambar konseptual untuk teleskop ATLAS. Proyek ini akan menggunakan dua dari 20-inch teleskop.

Proyek ATLAS diperkirakan membutuhkan dana Awal $ 5 juta, dalam pendanaan selama lima tahun dari Program Observasi NASA di Bumi. Selain asteroid, ATLAS akan mendeteksi planet kecil lainnya, ledakan supernova dan benda-benda Kosmik lainnya yang mencurigakan.
Demikianlah mudah-mudahan para astronom ini mampu menciptakan alat tersebut sesuai dengan apa yang di harapkan.
Belum ada Komentar untuk "Alat pemantau Ancaman Asteroid di ciptakan"
Posting Komentar